Natal dan Tahun Baru selalu menjadi momen yang menegangkan sekaligus seru bagi kami di Cove. Mungkin bagi pemain keramahan lain, momen ini seperti tanggal kembar di e-niaga yang digunakan untuk meluncurkan kampanye-kampanye mayor di tahun itu. Tapi bagi kami sebagai penyedia hidup fleksibel, hadir tantangan yang cukup unik setiap Nataru:
kami harus menjual kamar dengan dua model yang berbeda, harian dan bulanan.
Nataru ini menghadirkan dua target yang saling bertolak belakang bagi Cove. Di satu sisi, kamar harian kami tentunya melejit layaknya akomodasi harian lainnya. Nataru selalu menjadi puncak pemesanan kamar harian kami dalam satu tahun, sehingga target okupansi di model ini tentunya lebih ‘mudah’ tercapai. Di sisi yang lain, kamar bulanan kami secara keseluruhan justru menurun tren permintaannya dalam periode ini, terlebih karena Nataru lebih identik dengan liburan dan tanpa adanya gaji ke-13 seperti Lebaran yang mungkin mendorong orang untuk meningkatkan hunian mereka.
Sebagai gambaran, analisa tren pencarian kami tahun lalu untuk bulan Desember menunjukkan bahwa tuntutan untuk akomodasi harian naik hingga 35 persen dibandingkan bulan November 2024. Sebaliknya, tuntutan untuk kost justru menurun hingga 25 persen. Kami memprediksi bahwa tren yang sama juga akan terjadi di tahun ini, meski ada beberapa faktor seperti cuaca, daya beli, dan faktor-faktor eksternal lainnya yang mungkin mempengaruhi perubahan tren.
Dua model bisnis ini berjalan bersamaan, dan tidak bisa kami serta-merta tinggalkan satu untuk fokus ke model yang lainnya. Ada beberapa hal yang tim Demand di Cove lakukan untuk memastikan okupansi tetap terisi maksimal baik secara bulanan maupun harian, selama Nataru yang menghadirkan permintaan yang unik dibandingkan bulan maupun musiman lain dalam satu tahun.
“Burung Awal Menangkap Cacing”
Sebagai penyedia akomodasi sehari-haritentunya kami paham bahwa Nataru sudah seperti panggung besar industri keramahan. Semua merek berlomba membuat kebisingan untuk diskon dan harga spesial mereka, mempersulit antar kompetitor untuk bisa benar-benar mengambil perhatian. Strategi kami untuk menghadapi ini adalah melalui kampanye burung awal. Berbagai OTA yang bekerja sama dengan kami menawarkan kampanye tematik khusus untuk Nataru, dan partisipasi kami dalam kampanye ini mengizinkan kami untuk memberikan diskon lebih besar untuk mereka yang sudah merencanakan perjalanan dari bulan September hingga November.

Namun, ada perilaku yang cukup unik untuk pemesanan kamar harian kami di Nataru kali ini. Kami melihat bahwa wisatawan kini semakin impulsif dalam merencanakan perjalanan mereka, di mana kami memproyeksikan bahwa 80 persen pemesanan kamar Nataru akan terjadi di bulan Desembermeningkat 10 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kondisi ekonomi yang tengah bergejolak ini tentu memilih pengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen, membuat mereka menunda pembelian mereka sampai mendekati hari-h rencana liburan mereka selagi melihat keadaan keuangan mereka. Meski konsumen semakin menit terakhir, bukan berarti penerapan strategi burung awal ini tidak membuahkan hasil. Justru dengan memulai dari jauh-jauh hari, kami dapat membangun fondasi tuntutan secara lebih kuat, sehingga kami bisa menempatkan diri di pikiran teratas konsumen sebelum puncak volume pemesanan terjadi.
Prinsip yang sama juga tetap kami terapkan untuk kamar bulanan kami. Nataru menjadi salah satu musim sepi kami untuk sewa kamar bulanan, baik dari segi mengarah maupun okupansi dari bulan Desember itu sendiri. Jadi, cara kami untuk memastikan okupansi tidak anjlok adalah untuk menjaga mengarah dan penyewa sejak pertengahan tahun. Kami menekankan berbagai kampanye serta promo yang dapat meningkatkan lama tinggal mereka, memastikan bahwa masa sewa mereka terus berlangsung hingga bulan Desember.
Bermain pintar dengan penetapan harga yang dinamis
Dalam menjual kamar hariankami harus bermain ekstra pintar dengan penetapan harga yang dinamis. Di periode Nataru ini, penetapan harga yang dinamis bukan sekedar hanya menaikan harga karena permintaan sedang ikut naik. Bagi kami, perubahan harga harus mempertimbangkan hal-hal yang dipersonalisasikan hingga ke level per-properti. Terkadang ada dua properti yang memiliki lokasi saling berdekatan, namun profil konsumennya betul-betul berbeda. Ada juga yang begitu Nataru datang, profil penghuninya pun ikut berubah.
Jadi, kami harus ekstra jeli, adaptif, dan sensitif terhadap karakteristik masing-masing properti selama periode ini. Beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah tuntutan per daerah, tuntutan properti itu sendiri, harga para kompetitor di sekitar masing-masing properti, profil konsumen yang ditargetkan, hingga bentuk properti terkait (hotel, villa, rumah tamudsb).
Namun, ada miskonsepsi terkait penetapan harga yang dinamis yang sering kami lihat di antara merek hotel-hotel lainnya. Yang pertama, terlalu percaya diri. Terkadang mereka memasang harga terlalu tinggi karena melihat tuntutan yang sangat meningkat, tapi langkah ini tidak dibarengi dengan mengobservasi harga yang sebanding. Alhasil, calon konsumen mereka malah minggat ke hotel lain. Ada juga yang malah tidak menerapkan penetapan harga yang dinamis dengan baik, sampai harga jualnya jauh dibawah harga pasar, diakhiri dengan pendapatan yang tidak maksimal. Jadi, peluang yang dihadirkan pada Nataru tetap harus dibarengi dengan usaha yang terukur.

Kalau dalam mengisi kamar bulanan kami, fokus kami justru tidak bisa hanya di penjualan. Sejalan dengan strategi burung awalfokusnya ada pada bagaimana cara kita mempertahankan mengarah yang sudah kita dapatkan dari sebelum Nataru. Kita tidak bisa hanya mengandalkan kampanye atau diskon terus menerus di bulan Desember. Upaya-upaya yang kami lakukan jauh sebelum Nataru salah duanya adalah melalui diskon yang lebih besar untuk komitmen jangka panjang, serta mengejar pembaruan kontrak sewa sebelum Nataru datang. Karena kami tau, seperti apapun tuntutan sewa bulanan akan tetap lebih rendah pada Desember, dibandingkan bulan lainnya. Penting bagi kami untuk bisa memastikan penghuni bertahan hingga periode Nataru berakhir.
Memahami pergeseran perilaku konsumen
Kalau tadi kami sudah membahas strategi yang proaktif dari Cove, sekarang kami akan memasuki pergerakan yang lebih reaktif dari sudut pandang konsumen.
Untuk kamar hariankami akan mengambil contoh pasar kami di Bali. Kami memiliki pasar yang cukup unik di Bali, karena inventori kami di sini lebih didominasi dengan properti-properti yang hanya menjual kamar harian, berbeda dengan kota-kota lain yang hingga saat ini masih lebih berfokus pada kamar bulanan dan/atau model fleksibel harian-bulanan. Dengan Bali yang menjadi destinasi wisata populer, porsi penghuni mancanegara kami juga lebih banyak di kota ini.
Kami melihat ada sedikit pergeseran dari profil asal negara para wisatawan mancanegara. Tahun ini, ada peningkatan yang cukup signifikan dari wisatawan Asia Pasifik, seperti Vietnam, Filipina, dan Korea Selatan ke Bali. Angka peningkatannya melebihi wisatawan mancanegara yang biasa kami temui di daftar pemesanan kami, seperti dari Australia. Oleh karena itu kami menerapkan promosi spesial untuk wisatawan mancanegara, dengan target fokus yang kami arahkan ke IP Address Asia Pasifik seiring dengan pertumbuhan minatnya. Selain promosi, penetapan harga juga kami sesuaikan secara spesifik pada daerah-daerah yang memiliki permintaan mancanegara lebih tinggi. Jadi, dari segi paparan hingga konversiseluruhnya terintegrasi dalam langkah yang paling strategis untuk pemasukan Cove.

Untuk kamar bulanankarakteristik yang kami perhatikan adalah tingkat properti yang mereka pilih. Di akhir tahun ini, meski secara keseluruhan menurun, kami melihat peningkatan permintaan untuk properti Cove Basics, tingkat kami yang paling terjangkau. Saat ini para pekerja (yang umumnya menghuni Cove Classics-Luxe) sedang tidak memiliki fokus untuk berpindah hunian secara jangka panjang, baik karena mereka sedang menggunakan bujet tambahan untuk berlibur dan tidak ada tunjangan layaknya THR. Segmen yang justru banyak bergerak di Nataru ini adalah para mahasiswa, yang mungkin ingin mengganti suasana hunian mereka di akhir semester ganjil. Jadi, promosi kami untuk kamar bulanan lebih kami arahkan untuk properti-properti Cove Basics kami.
Nataru bagi Cove
Seluruh strategi kami, baik untuk kamar bulanan atau harian, serta upaya baik proaktif atau reaktif, berperan dalam menghadirkan proyeksi yang cukup optimis untuk Nataru 2025. Desember selalu menjadi bulan dengan nilai pemesanan paling besar setiap tahunnya di Cove. Hal ini hanya bisa terjadi dengan bagaimana kami telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga okupansi bulanan di periode musim sepiselagi memaksimalkan musim puncak untuk kamar harian kami.
💡
Ditulis oleh
Aviliano Permana, Manajer Harga, Cove
Karen Gabriela, Manajer Penjualan, Cove
News
Berita Teknologi
Berita Olahraga
Sports news
sports
Motivation
football prediction
technology
Berita Technologi
Berita Terkini
Tempat Wisata
News Flash
Football
Gaming
Game News
Gamers
Jasa Artikel
Jasa Backlink
Agen234
Agen234
Agen234
Resep
Download Film
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.